Apa yang dipikirkan
banyak orang ketika bangaun tidur..Males Bangun..Benci hari Senin.. Males kena
air dingin or….something else..
Pernahkah kita
merenungkan bahwa sesungguhny kita telah diberi nikmat luar biasa oleh Tuhan
kita, oleh Allah dipagi hari. Ketika kita tidur Jiwa kita dipisahkan dari raga
kita dan ketika bangun jiwa kita dikembalikan lagi..Pernahkah kita berfikir
jika saja Allah tidak mengembalikan jiwa kita ketika bangun tidur.. Selama
tidur, seseorang setengah kehilangan kesadaran terhadap dunia luar. Untuk
bangkit dari “kematian” tidur kepada kesadaran dan kondisi yang sama seperti
pada hari sebelumnya, dan untuk dapat melihat, mendengar, dan merasakan dengan
baik dan sempurna adalah sebuah keajaiban yang harus kita renungkan. Seseorang
yang berangkat tidur di malam hari tidak dapat memastikan bahwa nikmat yang
tiada bandingannya ini akan diberikan lagi kepadanya besok pagi. Dan kita tidak
pernah dapat memastikan apakah kita akan mengalami bencana atau bangun dalam
kondisi sehat. Nikmat mana Tuhanmu yang Engkau Dustakan.
Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum
mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan (QS
Az Zumar, 39:42)
Dan Dialah yang
menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di
siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan
umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu
Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan (QS Al An'am, 6:60)
Kunci kebahagiaan hidup adalah bagaimana kita
dapat mensyukuri apa yang telah kita dapat. Mensyukuri hal-hal kecil akan dapat
membuka mata hati kita akan Kebesarann-Nya atas pengaturan yang sedemikian
kecilnya pada urusan manusia. Sebagai seorang yang beriman memulai hari barunya
dengan memikirkan kenyataan ini dan berterima kasih kepada Allah yang telah
meliputinya dengan kasih sayang-Nya dan perlindungan-Nya. Dia menatap hari baru
sebagai sebuah kesempatan yang diberikan kepadanya oleh Allah untuk meraih
ridha-Nya dan mendapatkan Surga. Di saat dia membuka matanya di pagi dini hari,
dia menujukan pikirannya kepada Allah dan memulai hari dengan sebuah sholat
yang khusyuk, Sholat subuh.
Sepanjang hari, dia bertindak atas dasar
pengetahuan bahwa Allah senantiasa mengawasinya, dan dengan seksama mencari
ridha Allah dengan mematuhi perintah dan petunjuk-Nya. Dia menjalin hubungan
erat dengan Allah dan memulai hari dengan sholat Subuh. Dengan cara ini,
kemungkinan bahwa ia akan lupa pada nikmat Allah sepanjang hari atau tidak
mempedulikan larangan-Nya menjadi kecil; dia akan berperilaku sepanjang hari
dengan menyadari bahwa Allah sedang mengujinya di dunia ini.
Seseorang yang secara tulus mengarahkan
pikirannya kepada Allah akan dituntun untuk melihat bahwa dia harus dengan
seksama merenungkan nikmat Allah yang telah diterimanya dan tak ada yang lain
selain Allah yang berkuasa memberikan itu semua kepadanya. Dalam Al Qur’an,
Allah berfirman agar manusia merenungkan hal ini dalam-dalam:
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan
serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya
kepadamu?" Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan
tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga). (QS Al
An'am, 6:46)
Pastilah Allah, Yang
Mahakuasa dan Maha Mengetahui, yang menjadikan tidur sebagai waktu istirahat
bagi manusia dan memberikan kembali nikmat-Nya pada mereka di pagi hari. Mereka
yang mengetahui ini merasakan kedekatan Allah sejak saat mereka memulai hari
mereka dan bergembira dengan karunia tiada tara yang mereka nikmati.
Oleh karena itu
mulailah untuk memikirkan dan mensyukuri atas nikmat bangun dipagi hari. Bangun
dipagi hari dapat merupakn permulaan atau bahkan mungkin hari akhir bagi kita .
Kematian dapat datang kapan saja karena banyak penyebab. Mulailah setiap bangun
tidur kita renungkan apa yang harus kita kerjakan dalam pemanfaatan hari yang
akan kita jalani, agar kita meraih ridha Allah. (inspirated by Harun Yahya)
No comments:
Post a Comment