Tuesday, August 24, 2010

Nyalakan kembali Pena yang Redup itu...



Nyalakan Kembali Pena Yang Redup Itu......


Dalam proses penciptaan bumi dan langit, bergantinya pagi ke dalam malam terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan. Hal ini menyiratkan bahwa sebenarnya banyak ide dalam setiap detik kehidupan yang indah untuk diabadikan. Kita bisa mengabadikannya dalam bentuk tulisan apapun. Apa yang kita tulis bisa berasal dari apa yang kita rasakan, apa yang kita lihat, kita dengar, kita cium, dan apapun itu sebagai bentuk respon terhadap sesuatu.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa peradaban besar yang tercipta, ada karena generasi itu mengedepankan pentingnya menulis. Peradaban Islam yang besar sampai sekarang ini karena pada awal generasinya benar-benar konsisten terhadap pentingnya sebuah penulisan.
Al Qur’an sebagai pedoman hidup kaum muslim merupakan kumpulan wahyu dari Allah yang diturunkan melalui malaikat dan disampaikan kepada nabi Muhammad kemudian dihafalkan dan dituliskan oleh sahabat nabi. Sekarang kumpulan-kumpulan wahyu Allah dapat kita gunakan sebagai pedoman dalam menjalani hidup ini. Hal ini memberikan arti bahwa di dalam agama pun menulis itu sangat dianjurkan sebagai pengikat ilmu dan pewaris ilmu bagi generasi selanjutnya.
Proses menulis ternyata dapat melatih mengembangkan kemampuan otak kanan karena melibatkan kemampuan dalam menggali ide-ide kreatif, terkait dengan seni atau gaya penulisan yang dapat menyeimbangkan kemampuan otak kita, karena sebagian besar kegiatan kita sehari-hari cenderung lebih memaksimalkan otak kiri yang berarti selalu mengedepankan logika.