Tuesday, September 8, 2015

Memantapkan Tujuan

Bertujuan lah jika jalannya tidk ingin terombang ambing, bahkan air yang tak ber raga pun punya tujuan yaitu mencari arah yang lebih rendah. Setiap dari kita juga ber hak memilih apa tujuan hidup.

Kisah dari mereka yang menginginkan bahagia, apapun dilakukan dengan dalih hidup di dunia kan hanya sekali saja, ya sudah kenapa gak dinikmati aja. Ada juga yang santai, ya sudah si kita liat aj nanti toh semuanya juga sudah diatur.

Kisah dari mereka yang selalu ini berbagi, berharap bisa membantu dan bermanfaat bagi yang lain, mengispirasi dari pengalaman yang pernah dirasakan. Tujuannya mantab, membuat greget saat kedipan mata setiap bangun tidur.
Hingga pernah suatu massa ada kalanya menikmati kisah-kisah hidup orang bagi mereka yang pasif, sekedar menikmati tulisan dan karakter yang dibuat dalam cerita film atau pun penokohan dalam sebuah novel.

Semua itu proses, bahkan bagi kami yang sudah tidak lagi muda terkadangan galau dengan tujuan hidup sendiri. Mungkin bukan galau, karena saya meyakini kalua tujuan hidup itu akan berubah seiring dengan perjalanan waktu dan pengalaman. Bagi mereka yang dipilihNya akan dengan cepat untuk menentukan dan memantapkan tujuan akhirnya.

Saya kira perjalanan hidup yang sudah lebih dari seperempat abad ini sudah bukan lagi mencari-cari apa tujuan hidup. Saatnya kita memantabkan tujuan hidup yang ada. Semua yang kita miliki, yang kita lewati pada akhirnya hanyalah sebuah kendaraan. Kendaraan kemana? Ya kendaraan untuk berpulang ke tempat asal kita. Itulah tujuan akhirnya, kendaraan menuju tujuan akhir yang abadi dengan melewati tujuan-tujuan mulia yang manusia cita-cita kan. Mari-mari jangan hanya menjadi objek dongeng orang lain, jangan menjadi pengamat dan komentator dongeng orang lain, kita pun berhak untuk menciptakan dongen dengan tujuan kita. Semoga kita semua selamat sampai tujuan, pergunakanlah kendaraan kita ini dengan sebaik-baiknya hingga kita bertemu lagi nanti di keabadian.

No comments:

Post a Comment