Saturday, October 2, 2010

First Time to Borneo

danau area bekas penambangan
25 Juni 2009 menjadi perjalanan pertama saya menuju pulau Kalimantan yang memiliki nama alias sebagai Borneo. Kota pertama tempat menginjakkan kaki saya di Borneo adalah kota Banjarmasin. Merupakan kehormatan dan prestasi tersendiri untuk saya sendiri mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengaplikasikan ilmu yang sudah saya pelajari sebagai Silvikulturis di perusahaan tambang batubara terbesar kedua pada saat itu yaitu di PT. Adaro Indonesia. Tepatnya lokasi penambangan terletak di Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong Propinsi Kalimantan Selatan, berjarak lebih kurang 220 km dari kota Banjarmasin ke arah utara yang dapat ditempuh melalui jalan darat, dengan waktu tempuh sekitar 5 jam. Jika ditempuh melalui udara dengan menggunakan Pelita Air Service dapat ditempuh sekitar 45 menit dari Banjarmasin. Dan ini pula pengalaman pertama saya ikut terbang menggunakan pesawat kecil, atau pesawat perintis yang boleh jujur terasa “Ngeri” karena goncangan dan bunyi pesawat

area disposal tambang
yang sangat terasa. Selama dua bulan saya dan sahabat kampus saya disana, merasakan pengalaman baru karena dalam aplikasi ilmu kami memasuki ranah pertambangan boleh dikatakan masih perintis, sehingga apa yang kami dapatkan dan coba kami terapkan menjadi kajian yang menarik karena perspektif ilmu yang mencoba untuk dipadukan.

Banyak hal menarik yang saya dan teman saya ‘Ajeng’ lakukan selama berada di kabupaten Tanjung

mulai di kegiatan lapang, wisata kuliner makanan khas Banjarmasin, jalan-jalan mengunjungi beberapa tempat wisata di Banjarmasin diantaranya pegunungan Maratus, wisata pasar apung di Banjarmasin,
melancong di pasar Batuah Martapura
dan berbelanja batu-batu permata di Martapura.

Pengalaman ini merupakan pengalaman yang berharga bagi saya dan tidak akan saya lupakan. Persahabatan dan persaudaraan dengan rekan kerja dikantor yang sampai sekarang masih terjalin

merupakan rezeki yang luar biasa. Dapat belajar ilmu lain mengenai dunia pertambangan sebagai ilmu pelengkap bagi Major ilmu saya, akan menjadi bekal tersendiri untuk saya memerikan sumbangsing pada ilmu lingkungan yang saya pelajari. Terimakasih kepada Dr. Maman Turjaman dan Bapak Agus Subandrio yang telah membuka kesempatan dan
bersama para karyawan di nursery
perijinannya untuk bisa belajar di PT. Adaro Indonesia. 

Terima kasih kepada Bapak Dr. Irdika Mansur, pembimbing kami tercinta atas arahannya selama  kerja praktek di PT. Adaro Indonesia. Segenap sahabat ,saudara kami bapak Budi, bapak Aris, mba Saras, mba Wiwi, Fanny, Ria semoga yang sudah dipertemukan ini terus tetap dijaga persaudaraanny. Dan semoga mitos orang Banjar bisa benar-benar terjadi katanya kalau sudah minum air kalimantan asli suatu saat bisa kembali lagi ke kelimantan..semoga suatu saat saya bisa berkunjung lagi kesana..:)

1 comment:

  1. ga kerasa sekarang kita semakin tua,..
    semoga ilmu yang didapat menebar manfaat aamiin.

    ReplyDelete